Obat Sakit Kepala Bagian Atas

Obat Sakit Kepala Bagian Atas

Konsumsi terlalu banyak obat

Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala.

Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut.

Peringatan dan Efek Samping

Sebelum menggunakan Voltadex, penting untuk memahami peringatan dan efek samping yang mungkin terjadi. Efek samping Voltadex dapat berupa gangguan pencernaan, sakit kepala, dan reaksi alergi. Jika Anda mengalami efek samping yang serius, segera hubungi dokter Anda. Selain itu, Voltadex juga dapat berinteraksi dengan obat lain, jadi pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang sedang Anda gunakan.

Voltadex adalah obat yang efektif untuk meredakan sakit gigi. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini. Ingatlah bahwa informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Harap dicatat bahwa informasi medis harus selalu dikonfirmasi dengan profesional medis sebelum digunakan sebagai dasar untuk diagnosis atau perawatan. Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai referensi dan tidak boleh digunakan sebagai sumber informasi medis utama.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Atas

Penanganan sakit kepala bagian atas umumnya dilakukan untuk meredakan rasa sakit dan mencegahnya kambuh kembali. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala bagian atas:

Stres berlebih dan kurang tidur merupakan beberapa faktor yang kerap menyebabkan sakit kepala bagian atas. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala bagian atas, Anda dianjurkan untuk tidur yang cukup setiap malam selama 7–8 jam.

Anda juga bisa mengurangi stres dengan cara melakukan relaksasi, olahraga, yoga, atau jalani hobi Anda, misalnya memasak, mendengarkan musik, atau menonton film yang Anda sukai. Dengan begitu, sakit kepala bagian atas pun dapat berangsur-angsur mereda.

Anda bisa mengatasi sakit kepala bagian atas dengan mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Namun, pada kasus tertentu, khususnya pada sakit kepala yang sering kambuh atau tidak mempan diatasi dengan obat bebas, mungkin dibutuhkan obat-obatan yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter, misalnya obat antidepresan, obat penenang atau anticemas, dan obat antikejang.

Sakit kepala bagian atas terkadang juga bisa muncul karena kebiasaan tidak sehat, seperti terlalu banyak atau sering mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Oleh karena itu, Anda perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan tersebut guna mencegah sakit kepala kambuh kembali.

Meski demikian, konsumsi kafein yang dihentikan mendadak mungkin bisa menyebabkan sakit kepala bagian atas akibat efek caffeine withdrawal pada sebagian orang. Jika Anda sulit berhenti minum kafein, coba konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain dengan berbagai cara di atas, sakit kepala bagian atas juga mungkin bisa diredakan dengan beberapa cara alternatif, seperti akupuntur, pijatan kepala, dan aromaterapi.

Itulah berbagai penyebab sakit kepala bagian atas dan cara mengatasinya. Meski demikian, perlu Anda ingat bahwa konsumsi obat pereda nyeri, terutama yang dijual bebas, umumnya hanya bersifat meredakan gejala dan belum tentu dapat mengatasi penyebabnya. Jadi, sebaiknya hindari terlalu sering mengonsumsi obat pereda sakit kepala, dan alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter.

Anda bisa berkonsultasi bersama dokter dengan mudah lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter juga akan menyarankan perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit kepala bagian atas atau merekomendasikan Anda untuk menjalani pemeriksaan langsung di rumah sakit bila diperlukan.

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri ringan sampai sedang di kepala dan leher. Sakit kepala tegang sering kali digambarkan seperti ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Sakit kepala tegang atau tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa, terutama wanita.

Meski bisa cukup mengganggu, sakit kepala tegang umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan dan pola hidup sehat. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya sakit kepala yang terus berulang atau bertambah buruk, pemeriksaan oleh dokter perlu dilakukan.

Pengobatan Sakit Kepala Tegang

Pengobatan sakit kepala tegang bertujuan untuk meredakan gejala secepatnya dan mencegah sakit kepala kambuh. Sebagai langkah pertama untuk mengatasi sakit kepala tegang, pasien dapat segera mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan paracetamol, begitu gejalanya muncul.

Jika obat-obatan tersebut tidak dapat meredakan gejala, pasien disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengevaluasi obat yang sebelumnya dikonsumsi pasien dan mungkin meresepkan obat-obatan yang lebih kuat, seperti:

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan lain di samping pereda nyeri, seperti:

Gejala Sakit Kepala Tegang

Gejala sakit kepala tegang umumnya berupa rasa sakit dan berat di dahi, kepala bagian atas, kedua sisi kepala, kulit kepala, maupun bagian belakang kepala dan bahu. Sakit tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau terus-menerus sepanjang hari.

Gejala lain yang dapat muncul adalah:

Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Perlu diketahui bahwa sakit kepala tegang berbeda dengan migrain. Pada penderita migrain, aktivitas fisik biasanya akan memperparah kondisi. Gejala migrain juga bisa disertai mual, muntah, dan gangguan penglihatan. Sebaliknya, aktivitas fisik tidak membuat sakit kepala tegang menjadi lebih parah.

Sakit kepala tegang yang hanya terjadi sesekali tidak memerlukan penanganan medis. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda jika sakit kepala tegang terjadi beberapa kali dalam 1 minggu atau jika gejalanya sangat mengganggu.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami sakit kepala dengan karakteristik seperti berikut:

Cara mengatasi sakit kepala bagian atas

Anda bisa mengatasi sakit kepala yang terasa di bagian atas dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu atau melakukan pengobatan alternatif.

Umumnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakitnya sesuai dengan penyebab sakit kepala yang dialami. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.

Apa penyebab sakit kepala bagian atas?

Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui membahas cara mengatasinya. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain:

Voltadex sebagai Obat Sakit Gigi

Voltadex dapat digunakan untuk meredakan sakit gigi. Diclofenac dalam Voltadex bekerja dengan mengurangi peradangan di sekitar gigi yang menyebabkan rasa sakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Voltadex efektif dalam mengatasi nyeri dan peradangan akibat sakit gigi. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan Voltadex setelah operasi gigi mengalami penurunan nyeri yang signifikan dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan Voltadex.

Voltadex harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan. Dosis yang direkomendasikan adalah sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda sebelum menggunakan Voltadex. Misalnya, jika Anda menggunakan Voltadex tablet untuk meredakan sakit gigi, Anda mungkin perlu mengonsumsi satu tablet Voltadex setiap 8 jam. Namun, dosis ini dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi Anda.

Lelah pada mata, postur tubuh buruk dan faktor lain

Saat dilihat kembali, ternyata ada pula faktor-faktor lain yang menjadi penyebab sakit kepala di bagian atas, seperti kelelahan pada mata, postur tubuh yang buruk, sampai menggertakkan gigi, dan ketegangan otot-otot di atas kepala.

Apalagi kalau Anda mengalami cedera fisik di bagian tersebut dan nyerinya menyebar menjadi sakit kepala.

Mengubah pola makan

Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.

Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.

Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.